Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 15:31:37【Sehat】793 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(8)
Artikel Terkait
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
- Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
Resep Populer
Rekomendasi

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang

Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga

Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga